Hal itu terungkap dalam diskusi para pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Barat dengan beberapa lembaga kementerian dan Bank Indonesia di Hotel Continental, Jalan Dago Pakar, Kota Bandung, Selasa (26/9/2017).
Dalam kegiatan itu, hadir Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Panjaitan, Mentan Amran Sulaiman, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Sandjojo, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto dan perwakilan dari Kementerian Agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya pesantren arena integritas dan mereka patuh sehingga sangat mudah dimobilisasi dan mengajak kerja sama, konkretnya adalah kami inventarisir berapa lahan mereka dulu nanti," kata Amran dalam sambutannya.
Setelah menginventarisir lahan yang ada, Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan bantuan bibit komoditas pertanian. Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan perlengkapan untuk menggarap lahan pertanian.
"Kami akan memberikan pompa kalau ada air di sekitarnya, membangun bersama lumbung desa. Insya Allah dalam waktu dekat akan kita realisasikan," janji Amran.
Tidak hanya memberikan bantuan material, namun juga edukasi pengoperasian perlengkapan pertanian tersebut. Sehingga, bisa memproduksi pertanian dengan baik.
"Jadi kita mengedukasi mereka mengajarkan bagaimana memgoperasikan mesin-mesin traktor dan seterusnya bagaimana menggunakan benih unggul, memilih benih unggul," jelas dia.
Ia mengaku sudah melakukan pemetaan ponpes yang berpotensi mengembangkan pertanian, sehingga bukan tidak mungkin bantuan bisa direalisasikan tahun ini.
"Sudah mapping potensinya bisa saja tahun ini," kata Amran. (hns/hns)