Pembangunan jalan tol ini sendiri bisa dimulai setelah pada Juni lalu, pemerintah dan badan usaha alias pengelola jalan tol menandatangani penggunaan dana talangan untuk pembebasan lahan.
Hal tersebut tertuang dalam dokumen perjanjian antara PT Jakarta Tollroad Development (JTD) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU-LMAN) yang dikutip detikFinance, Rabu (27/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari mana PT JTD dapat uang untuk talangi pembebasan tanah?
Dari data PT JTD yang dikutip detikFinance, Rabu (27/9/2017), perusahaan telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank DKI untuk pinjaman darurat alias bridging loan senilai Rp 830 miliar untuk dana talangan dana.
Selain itu, perusahaan juga tengah mengajukan kredit investasi sebesar Rp 14 triliun kepada sindikasi 4 bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BCA, BNI dan Bank DKI. Dana tersebut akan digunakan untuk melakukan investasi pembangunan jalan tol tahap I.
Selain tol Semanan-Sunter, pada tahap I pembangunan 6 ruas jalan tol DKI Jakarta ini, juga dibangun tol Sunter-Pulogebang.
Untuk tahap II dengan rute yang akan dibangun adalah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 km dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,6 km. Selanjutnya adalah tahap III yang terdiri dari Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,7 km (Juli 2022) dan Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,157 km (Juli 2022). (dna/ang)