Mereka saling berebut untuk bisa menjadi abdi negara. Bahkan, ada beberapa dari peserta yang mencoba menggunakan hal-hal berbau klenik seperti jimat untuk memuluskan langkahnya, ada juga yang berusaha curang dengan menyisipkan alat komunikasi saat hendak melakukan tes.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, Herman Suryatman, mengatakan seharusnya para peserta percaya dengan kemampuan diri sendiri untuk bisa menjadi CPNS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga, kompetensi dasar baik menyangkut wawasan kebangsaan, intelektual umum, maupun karakter pribadi itu bisa dikuasi. Itu yang harus dipersiapkan oleh peserta," sambungnya.
Dia pun mengingatkan bahwa proses seleksi CPNS dilakukan dengan cara yang rasional. Oleh sebab itu, peserta seleksi CPNS diimbau tidak menggunakan hal-hal yang berbau klenik atau tidak rasional.
"Karena proses seleksi CPNS sangat rasional, sangat terukur, dan sangat obyektif. Jadi dengan cara-cara yang rasional, bukan dengan yang tidak rasional, antara lain seperti membawa jimat. Kalau ikhtiar spiritual silakan berdoa kepada Allah, itu memang harus dilakukan," tuturnya. (dna/dna)