Beli Tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta Non Tunai, Ini Alasannya

Beli Tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta Non Tunai, Ini Alasannya

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 30 Sep 2017 19:22 WIB
Foto: Djoko Setijowarno/MTI
Jakarta - Kereta Bandara Soekarno-Hatta segera dioperasikan pada tahun ini. Menuju pengoperasiannya, PT Railink selaku operator kereta Bandara Soekarno-Hatta telah membangun sistem ticketing berbasis online yang disebut Airport Railways Ticketing System (ARTS).

Melalui sistem ini, seluruh calon penumpang yang ingin membeli tiket akan menggunakan transaksi non tunai, namun juga tanpa kartu. Pembelian tiket kereta Bandara bisa dilakukan melalui Internet Booking dan aplikasi pembayaran lewat handphone seperti TCASH, DOKU, Midtrans, Artasaja, Finnet dan Kartuku. Artinya, seluruh calon penumpang harus memiliki rekening bank karena pengisian saldo aplikasi tersebut dilakukan lewat bank.

"Harapan kami, orang datang ke stasiun sudah enggak ada urusan tiket. Sudah bisa beli pakai HP, internet dan lain-lain," kata Direktur Utama Railink, Heru Kuswanto kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, jika yang sudah datang ke stasiun, nantinya tetap bisa membeli tiket di stasiun tapi tidak lagi berhubungan dengan operator atau disediakan loket, melainkan melalui vending machine yang sudah disediakan.

Dalam penyelenggaraannya, Railink telah bekerja sama dengan perbankan, payment gateway dan penyedia jaringan. Dari perbankan di dukung oleh BCA, Bank Danamon, Bank DKI, Bank Maybank Indonesia, Bank Permata dan Bank QNB. Sedangkan pihak sebagai penyedia jaringan adalah ICON+.

"Nilai yang kita usung kan cashless ya. Railink memutuskan tidak menciptakan kartu sendiri. Karena akan merepotkan pelanggan," tutur dia.

"Alhamdulillah kami bisa merangkul semua bank. Karena kami enggak gunakan ego sektoral. Semua bank prinsipnya bisa, tapi memang baru 10 bank yang MoU ke kita. Tapi kita disupport oleh 4 payement gateway yang bermain di nasional, ditambah visa mastercard. Jadi prinsipnya semua bank bisa," jelas Heru.

Mengenai harga tiket, Heru mengaku saat ini masih dalam pembahasan. Sebelumnya diketahui harga tiket akan berkisar Rp 100.000-Rp 150.000 Namun Heru berharap, hadirnya KA Bandara Soetta dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang selama ini hanya mengandalkan akses jalan raya menuju ke Bandara.

"Selama ini akses ke bandara kan cuma roadway atau jalan raya. Railink hadir lewat rel. Supaya kurangi beban di jalan dan menambah alternatif di jalan," tukasnya.

Seperti diketahui, Railink mengembangkan ARTS ini kurang lebih selama satu tahun. Dalam pengembangannya, Railink telah menginvestasikan dana mencapai Rp 30 miliar.

Untuk tahap awal, Railink akan memasang 4 unit mesin vending machine bersistem ARTS ini di Stasiun Sudirman dan 4 unit juga di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Namun ke depannya akan ditambah sesuai dengan kebutuhan. (eds/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads