Bupati Malinau, Yansen TP mengatakan, pembangunan jalan akses perbatasan ini punya arti penting. Selain mempertegas kehadiran negara di perbatasan, tetapi juga punya arti penting untuk peningkatan ekonomi di Kalimantan Utara.
"Kalau tidak dibangun jalan akses ini, maka tertutup akses warga perbatasan ke Indonesia, otomatis aktivitasnya lebih banyak keluar (ke Malaysia)," ujar dia ditemui di lokasi proyek, Minggu (1/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama ini, lanjut Yansen, wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara, memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar. Sayangnya, keterbatasan akses menuju kota besar di Indonesia, membuat potensi sumberdaya tersebut malah mengalir ke Malaysia.
"Jadi selama ini kan sebenarnya di perbatasan itu banyak potensi. Ya berasnya, ya garamnya, ya ternaknya. Tapi selama ini masuk ke Malaysia. Sama mereka (Malaysia), barang itu dikemas lalu dijual lagi ke Indonesia. Jadi sebenarnya kita itu hidup dari produksi sendiri tapi lewat tangan negara lain. Jadi nilai tambahnya malah masuk ke Malaysia," beber dia.
![]() |
Dengan demikian, sambung dia, langkah pemerintah pusat yang mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan, sangat penting dilakukan agar tidak ada lagi produksi RI yang nilai tambahnya dinikmati negara lain.
"Padahal di perbatasan itu banyak potensi. Banyak beras, ada garam. Itu semua masuk ke Malaysia. Makanya kami minta dimaksimalkan supaya jalan itu tembusnya ke Indonesia bukan ke Malaysia," tandas dia. (dna/mkj)