Padahal, pemerintah lewat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengumumkan, penerapan 100% tunai baru akan dilakukan pada 31 Oktober 2017.
Berkenaan dengan hal tersebut, pihak Jasa Marga menyampaikan, 31 Oktober merupakan tenggat atau batas waktu yang diberikan pemerintah agar pembayaran non tunai bisa diterapkan 100% secara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kenapa tak dilakukan serentak saja di 31 Oktober?
"Kalau diberlakukan serentak, bisa dibayangkan bagaimana chaos-nya (semrawutnya). Karena melihat kebiasaan masyarakat kita yang kalau ada aturan senangnya last minute (menit terakhir)," sebut dia.
"Jadi dengan pertimbangan tersebut, mulai September hingga 31 Oktober nanti, secara bertahap akan ada pintu tol yang kami terapkan 100% non tunai. Sampai targetnya, seluruh gerbang tol yang kami kelola, nanti 100% non tunai di 31 Oktober," terang Heru.
Cara ini, sambung Heru, adalah upaya mempercepat peralihan pembayaran dari tunai ke non tunai. Karena, menurutnya, saat ini penggunaan transaksi non tunai di gerbang tol masih rendah.
"Sampai September ini, angka pembayaran non tunai masih rendah, hanya 36%. Di jakarta saja, dari 2,3 juta transaksi, baru 800 ribu yang menggunakan non tunai. Artinya, masih ada 1,5 juta transaksi pembayaran tol yang masih dilakukan dengan uang tunai," jelas Heru.
(dna/hns)