Izin Investasi Dipermudah, Jawa Tengah Serap 500 Ribu Tenaga Kerja

Izin Investasi Dipermudah, Jawa Tengah Serap 500 Ribu Tenaga Kerja

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Selasa, 03 Okt 2017 23:42 WIB
Foto: Rinto Heksantoro
Semarang - Selama empat tahun terakhir, iklim investasi di Jawa Tengah mulai tumbuh bahkan nilainya signifikan hingga rata-rata 52,31 persen per tahun. Jumlah usaha baru yang muncul dan penyerapan tenaga kerja pun otomatis ikut terdongkrak.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Prasetyo Aribowo mengatakan pencapaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan pro investasi. Sejak 2013 hingga semester I 2017 sudah muncul 5.583 usaha baru yang menyerap 541.520 tenaga kerja.

"Untuk jumlah tenaga kerja sebagian besar jelas dari dalam negeri, ada sebanyak 537.748 dan tenaga kerja asing berjumlah 3.772 orang," kata Prasetyo, Selasa (3/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk nilai investasi, tercatat pada tahun 2016 sebesar Rp46,63 triliun dengan jumlah investor sebanyak 2.068. Jumlah tersebut tumbuh cukup banyak dari tahun 2015 yang mencapai Rp 26,041 triliun dengan 1.481 investor.

Keberhasilan itu menurut Prasetyo tidak lepas dari kemudahan dalam proses perizinan yang kepengurusannya bisa dilakukan secara online. Saat ini DPMPTSP Jateng melayani 166 jenis izin pada 17 bidang dan tercatat telah menerbitkan 8.803 izin sepanjang Januari hingga Agustus 2017.

"Targetnya 12 ribu izin bisa diterbitkan hingga akhir tahun 2017," pungkas Prasetyo.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya memang sejak awal menjabat ingin menyederhanakan proses permohonan perizinan agar tidak menyulitkan.

"Kami mendorong setiap kabupaten/kota untuk menyederhanakan perizinan agar ramah investasi. Karena sebelumnya yang menghantui investor adalah diperas oknum dan proses perizinan yang bertele-tele, itu yang dihapus dan sekarang tidak ada lagi. Tentunya juga dengan dibarengi berbagai proyek infrastruktur untuk menarik para investor masuk ke Jateng," terang Ganjar. (ega/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads