Curhat Pedagang Cipinang, Beras Medium Masih Langka

Curhat Pedagang Cipinang, Beras Medium Masih Langka

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 04 Okt 2017 11:49 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, mengeluhkan beras jenis medium yang berkurang sejak beberapa hari terakhir. Sementara untuk beras kualitas premium relatif masih normal.

"Enggak ada barangnya. Saya sudah seminggu enggak dapat beras medium, padahal banyak peminat juga. Di saya sendiri, sehari biasanya bisa jual 3-4 ton. Sekarang barang enggak ada," kata seorang pemilik toko beras yang enggan disebutkan namanya kepada detikFinance, Rabu (4/10/2017).

Diungkapkannya, dirinya terakhir menjual beras medium sekitar 2 minggu lalu dengan harga Rp 9.300-9.400/kg. Pasokan dari Jawa Barat, saat ini semuanya berkualitas premium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang beras premium semua, medium barang enggak ada. Sekarang premium saya ambil dari Solo dan Jawa Barat saja sudah naik Rp 200-300/kg, tapi masih di bawah HET (harga eceran tertinggi), ada yang saya jual 9.800/kg, ada yang 10.000/kg, ada yang Rp 11.000/kg ke atas. Naiknya sudah sekitar semingguan," terang dia.

Sementara itu, Ketua Koperasi Pasar Induk Cipinang, Zulkifli, menuturkan pasokan beras medium sudah sangat langka di pusat kulakan beras terbesar di Jakarta itu.

"Barang yang medium sudah susah. Kalaupun ada yang masuk itu yang harganya Rp 9.300/kg atau Rp 9.200/kg. Memang masih di bawah HET, tapi enggak sampai harganya Rp 8.000/kg seperti yang dijual pemerintah," tandas Zulkifli.

Dia menuturkan, saat normal, rata-rata beras yang masuk setiap hari sebanyak 3.000 ton, sebesar sekitar 2.000 ton merupakan beras medium, dan sisanya beras premium.

"Kalau lagi situasi normal, dari 3.000 ton beras yang masuk Cipinang ya 2.000 ton itu ya medium. Sekarang dari 3.000 ton hampir semuanya premium. Barang medium hilang sejak HET," jelas Zulkifli. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads