Mega proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 41,17 triliun ini diharapkan bisa membantu mengurai kemacetan di tol dalam kota yang saat ini sudah semakin padat. Lantas, sudah efektifkah cara tersebut untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Jakarta yang disebut terparah ke dua di dunia ini?
Pengamat Transportasi, Darmaningtyas menyebut, pembangunan jalan tol baru di Jakarta tak bakal membantu visi pemerintah mengurangi kemacetan di Jakarta. Bertambahnya jalan baru menurut dia justru akan menggenjot bisnis otomotif, karena keinginan orang-orang untuk membeli kendaraan pribadi meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, memperbanyak jalur transportasi massal adalah cara yang lebih baik dan efektif mengurai kemacetan di Jakarta saat ini. Hal itu terbukti dengan kenyataan yang ada di lapangan, bahwa tak ada jalan tol yang kondisinya tidak macet.
"Dulu saat itu dirancang kan belum ada MRT, LRT dibangun. Sekarang kan sudah dibangun moda-moda transportasi itu. Jadi untuk apa lagi sekarang dibangun 6 ruas tol itu," ungkapnya.
"Tunjukkan saja tol di Jakarta yang enggak macet. Itu sesuatu yang kita bisa lihat di lapangan. Bahkan jalan layang non tol juga kan dibikin melayang ternyata enggak atasi kemacetan juga," pungkasnya. (eds/dna)