Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan pengoperasian lintasan KRL dari Cikarang ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jalan yang dilintasi pekerja dari Bekasi ke Jakarta.
"Saya mewakili Pemkot Bekasi mengucapkan terimakasih karena telah diresmikan Stasiun Bekasi Timur di Kota Bekasi. Wajar, karena penduduk Bekasi saat ini jumlahnya sudah 2,7 juta, sehingga masyarakat komuter yang berangkat setiap pagi ke Jakarta di atas 150.000 orang per hari," kata Rahmat saat peresmian lintas KRL Bekasi-Cikarang, Sabtu (7/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, Pemkot Bekasi juga saat ini sudah memperbaiki pedestrian dari Stasiun Bekasi Timur ke Terminal Bekasi. Tujuannya, agar perpindahan penumpang dari stasiun KRL ke moda bus dan angkot bisa optimal.
"Mudah-mudahan semakin banyak interaksi transportasi yang ada di Kota Patriot ini. Ini akan bantu masyarakat Bekasi, dari stasiun ke terminal bus enggak sampai 300 meter. Kita siapkan pedestrian yang baik, kita juga akan tambah sarana perparkirannya. Ini solusi kemacetan di Bekasi, baik di jalan negara, jalan arteri, maupun jalan kolektor," ujar Rahmat.
Seperti diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai 8 Oktober 2017 akan mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) hingga Stasiun Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Akan ada 32 perjalanan atau 16 perjalanan PP yang melayani para pengguna di lintas Cikarang-Jakarta Kota.
Guna mendukung operasi KRL hingga Cikarang, pemerintah telah membangun dua stasiun baru, yaitu Bekasitimur dan Cibitung. Sementara Stasiun Cikarang tengah dilakukan proses revitalisasi, dan Stasiun Tambun segera menyusul.
Dengan jarak Cikarang-Jakarta Kota sejauh 43,97 km, maka tarif yang perlu dibayarkan pengguna adalah Rp 5.000. Waktu tempuh untuk Cikaran-Jakarta Kota diperkirakan sekitar 90 menit, sementara untuk Cikarang-Bekasi dengan jarak 16 km adalah sekitar 20 menit. (idr/hns)