PR Anies-Sandi dari BPS: Atasi Masalah Ketimpangan di DKI

PR Anies-Sandi dari BPS: Atasi Masalah Ketimpangan di DKI

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 16 Okt 2017 14:48 WIB
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Banyak harapan yang disampaikan ke pemimpin baru DKI Jakarta itu.

Salah satunya dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto. Ia mengharapkan Anies dan Sandi bisa mengatasi masalah ketimpangan di ibu kota.

"Ketimpangan masih menjadi masalah utama di Jakarta, kita tahu masih ada ketimpangan tinggi. Kemiskinan kalau dibandingkan dengan provinsi lain memang masih menjadi tantangan. Ketimpangan menurut saya harus segera diatasi," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Kecuk ini juga menyebutkan, masih banyak pekerjaan rumah untuk membangun DKI Jakarta.

"Kita semua tentu berharap dengan gubernur baru dengan wakil gubernur baru kita semangat untuk membangun Jakarta. Banyak capaian dan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dukungan dari masyarakat dan seluruh komponen harus bersatu. Itu yang harus dilakukan supaya Jakarta makin bagus dan kita bisa tinggal lebih nyaman," tukas dia.

BPS mencatat, pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,393. Angka ini naik tipis jika dibandingkan dengan gini ratio September 2016 yang sebesar 0,394. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2016 yang sebesar 0,397, turun sebesar 0,004 poin.

Selain itu, BPS juga mencatat, jumlah penduduk miskin di Jakarta sebanya 389,69 ribu orang (3,77%) pada Maret 2017. Jika dibandingkan dengan September 2016, yang sebanyak 385,84 ribu orang atau 3,75%, jumlah penduduk miskin di Jakarta meningkat 0,02 poin atau 3,85 ribu .

Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2016 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 384,30 ribu orang (3,75 persen), jumlah penduduk miskin meningkat 0,02 poin atau 5,39 ribu. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads