Hal ini dikarenakan sudah banyaknya minat kapal-kapal besar yang bersandar di Tanjung Priok. Seperti kapal milik perusahaan pelayaran asal Prancis, Compagnie Maritime d'Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) yang bermuatan 8.500 TEUs.
"Jadi beberapa yang didiskusikan dengan baik yaitu Priok, saya sudah meminta Pak Menko Darmin mengumpulkan stakeholder, karena diminati pemilik kapal besar," kata Budi di Bina Graha Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Selasa (17/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilik kapal besar bukan hanya AS tapi juga eropa yang nantinya mereka bisa investasi juga," tambah dia.
Menurut Budi, dirinya mendapatkan laporan dari pengelola pelabuhan bahwa sudah ada pembicaraan terkait dengan kapal-kapal besar bersandar di pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan lainnya seperti Kuala Tanjung.
"Saya memberikan ini kepada mereka apabila mereka kerja sama dengan shiping line itu bagus sekali mengisi okupansi dari masing-masing pelabuhan, dan komitmen mereka untuk membuat pelabuhan kita sebagai hub," tukas Budi Karya. (hns/hns)