Daftar Capaian Jokowi-JK dalam 3 Tahun Versi KEIN

Daftar Capaian Jokowi-JK dalam 3 Tahun Versi KEIN

Mega Putra Ratya - detikFinance
Kamis, 19 Okt 2017 17:59 WIB
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpers
Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai sepanjang tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), kinerja perekonomian semakin berkualitas. Distribusi kualitas pertumbuhan semakin merata, sehingga memberikan keadilan kepada masyarakat.

"Indikator keadilan ini dapat dilihat, setidaknya pada 10 capaian pemerintah," papar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10/2017).

Arif mengatakan itu saat menjadi pembicara pada diskusi yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia di Jakarta, hari ini. Sepanjang 2015-2017 misalnya, pemerintahan Jokowi telah membebaskan 821.570 jiwa warga dari status miskin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan Maret 2017 sebesar 10,64 persen, jauh di bawah Maret 2015 yang masih 11,22 persen. Tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat juga makin berkurang.

Seperti diindikasikan melalui rasio GINI, pada Maret 2017 tercatat 0,393. Padahal, pada Maret 2015 masih 0,408.

Tingkat pengangguran juga telah turun karena dalam tiga tahun, lebih dari 3 juta tenaga kerja baru telah terserap lapangan kerja.


"Tingkat pengangguran bahkan mencapai titik terendah sejak 18 tahun terakhir," ujar Arif.

Bahkan kualitas hidup juga mengalami peningkatan, seperti diindikasikan oleh angka harapan hidup yang menjadi 70,90 tahun pada 2016 dari 70,59 tahun pada 2014. "Hal itu juga didukung oleh laju kenaikan harga yang stabil, dengan inflasi yang konsisten di bawah 4 persen," ungkapnya.

Dengan membaiknya indikator-indikator tersebut, indeks kesengsaraan (misery indeks) masyarakat pun mengalami penurunan drastis. Jika pada 2014 masih ada di posisi 14,3, maka selama pemerintahan Jokowi berada di kisaran 8,63-9,53.


"Ini mengindikasikan makin banyak masyarakat yang mampu keluar dari tekanan kesengsaraan," kata Arif.

Lebih lanjut Arif memaparkan bahwa layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat juga senantiasa mengalami kenaikan. Hal ini didukung oleh akses masyarakat kepada layanan kesehatan yang makin terbuka, dengan distribusi Kartu Indonesia Sehat yang saat ini sudah lebih dari 92 juta kartu diterima penduduk.

Dari sisi kesehatan, akses terhadap sanitasi dan sumber air minum yang layak juga semakin meningkat. Saat ini, masing-masing mencapai 67,80 dan 71,14 persen. Capaian tersebut juga didukung melalui pemanfaatan dana desa. Hingga Agustus 2017, sudah 35.845 desa yang sanitasinya diperbaiki.

Capaian tiga tahun pemerintahan Jokowi ini jelas mengindikasikan kualitas dan keadilan dalam ekonomi semakin membaik. Pemerintah, kata Arif, sekalipun menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pada saat bersamaan ikut menjaga kualitasnya agar dapat dirasakan masyarakat seadil-adilnya

"Kondisi ini harus disadari juga oleh para menteri bahwa kebijakan perekonomian adalah untuk masyarakat," tegas Arif.

Kendati demikian, Arif Budimanta mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki tantangan yang cukup serius. Di antaranya, stabilitas ekonomi wilayah masih belum merata. Begitu juga dengan tingkat pertumbuhannya yang tidak stabil.

Setidaknya ada 29 persen dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki pertumbuhan tidak stabil hingga triwulan II-2017. Selain itu, ada 32 persen provinsi yang pertumbuhannya di bawah rata-rata pertumbuhan nasional.

"Hal ini harus jadi perhatian pemerintah pusat ke depan," ujarnya. (ega/hns)

Hide Ads