Adapun sekitar 2.000 km di antaranya merupakan jalan perbatasan yang dibangun di titik-titik terluar, terpencil dan terdepan Indonesia.
"Untuk pembangunan jalan baru, sebagian besar lokasinya di perbatasan. Di Kalimantan, NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Papua. Papua itu ada trans papua dan jalan perbatasan papua," kata Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra kepada detikFinance, Senin (23/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Nusa Tenggara Timur (NTT), dari total panjang jalan perbatasan 176,2 km yang terdiri dari ruas Dafala-Nualain, ruas Motamasin-Laktutus-Dafala, dan ruas Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak, sepanjang 151,1 km di antaranya sudah tembus dan menyisakan 25,1 km jalan lagi yang belum tembus.
Dan jalan perbatasan lainnya yang dibangun adalah di Pulau Papua. Dari total panjang 1.098,2 km jalan perbatasan di Papua, jalan yang sudah tembus mencapai 892,3 km dan yang belum tembus sekitar 205,9 km lagi.
"Targetnya, 2019, yang belum tembus sudah tembus. Meskipun demikian, tembus bukan berarti teraspal semua. Ada yang masih agregat, ada yang masih perkerasan tanah biasa," jelas dia. (dna/ang)











































