Wajib Non Tunai, Bagaimana Nasib 1.351 Petugas Gerbang Tol?

Wajib Non Tunai, Bagaimana Nasib 1.351 Petugas Gerbang Tol?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 30 Okt 2017 17:17 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kebijakan penerapan 100% transaksi non tunai di gerbang tol turut membawa dampak kepada sumber daya manusia yang selama ini diandalkan dalam proses transaksi secara manual. Sebab pembayaran tak lagi dilakukan oleh manusia, namun dengan menempelkan kartu uang elektronik ke mesin reader gardu tol.

Vice President Operation Management PT Jasa Marga Tbk, Raddy R Lukman, menjelaskan dari Jasa Marga ada sekitar 1.351 petugas gerbang tolnya yang bakal terkena dampak dari implementasi non tunai tersebut.

"Jasa Marga ini kalau kita lihat dampak reduksi pegawai, atau efisiensi akibat implementasi cashless ini di Jasa Marga Mungkin sekitar 1.351 orang ya," kata Raddy di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (30/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raddy mengungkapkan, pihaknya bakal mengalihfungsikan para petugas gerbang tolnya ke posisi yang lain. Namun, alih fungsi posisi tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Untuk tahap pertama Jasa Marga telah memberikan penawaran kepada 557 petugasnya menjadi staf di kantor cabang, pusat, hingga ke anak perusahaan Jasa Marga.

"Tahap pertama ini mungkin sekitar 557 orang. Jadi kita tawarkan ke beberapa staffing di kantor cabang yang berkurang. Ini juga mengisi yang banyak pensiun. Di sisi lain yang alih fungsi tadi, kita alihkan selain ke kantor cabang, kantor pusat, tapi juga ke anak perusahaan," jelasnya.

"Nah anak perusahaannya ini kami bagi dua. Ada anak perusahaan jalan tol yang banyak mulai beroperasi, di Semarang-Solo itu baru beroperasi, sebentar lagi ada Surabaya-Mojokerto beroperasi, dan sebagainya. Itu anal perusahaan kami di ruas jalan tol yang masih membutuhkan dan anak perusahaan non tol," sambungnya.

Menurutnya, antusias dari rencana pemindahan tersebut oleh para petugas gerbang tol sangat tinggi. Di tahap pertama ini, sudah ada sekitar 1.000 petugas gardu tol Jasa Marga yang telah mendaftar untuk dipindahkan.

"Itu alih fungsi tadi kita beri pembekalan, sudah ditawarkan. Ini pendaftarnya sudah lebih 557. Dan memang luar biasa responsnya. Jadi bertahun-tahun di tol yang bergelut dengan polusi, dan sebagainya dia bisa punya kesempatan jadi staf yang memiliki waktu kerja lebih teratur," jelasnya.

Lebih lanjut Raddy mengatakan, petugas gerbang tol yang belum masuk di tahap pertama ini masih akan tetap berjaga di Gardu Semi Otomatis (GSO) yang masih dimiliki Jasa Marga. Namun, dirinya memastikan, Jasa Marga tak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.

"Kita lihat gardu semi otomatis tadi. Itu hanya mengeluarkan reader di luar, jadi petugasnya masih ada. Ini tidak masalah, komitmen direksi tidak ada PHK," pungkasnya. (wdl/wdl)

Hide Ads