Terakhir, Susi Pudjiastuti baru saja melakukan penenggelaman 46 kapal pencuri ikan di Kabupaten Natuna dan Tarempa, Kabupaten Anambas.
Menurut Susi, ada juga pihak-pihak yang tak suka dengan aksi tegasnya ini, bahkan ada pula yang menganggap aksi tersebut sebagai perbuatan orang bodoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penenggelaman kapal dianggap orang bodoh, juga bisa. Mungkin memang diperlukan kebodohan untuk menyelesaikan persoalan yang begitu bodoh. Karena negara merdeka (Indonesia) dimasuki kapal asing puluhan ribu dibiarkan bertahun-tahun, itu kan kebodohan toh. Berarti memang penyelesaiannya juga diperlukan kebodohan," ujar Susi berseloroh saat ngobrol bersama awak media di, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Susi menjelaskan, kebodohan yang dimaksud adalah sindiran terhadap orang-orang yang selama ini tak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan laut Indonesia, tapi menyematkan kata 'bodoh' kepada orang yang justru telah berbuat banyak untuk menyelamatkan laut Indonesia.
"Menteri Susi menanggapi pernyataan orang yang menyatakan bahwa penenggelaman kapal itu kerjaan orang bodoh. Orang bodoh saja bisa, mungkin kata Menteri Susi memang untuk menyelesaikan kebodohan yang paling jitu ya dengan kebodohan lagi. Menurut Menteri Susi, adalah juga satu kebodohan bila sebuah negara merdeka membiarkan lautnya didatangi kapal asing lebih dari 10 ribu, dan dicuri ikannya bertahun-tahun diam saja. Bahkan dikasihnya minyak pencuri itu," ungkap Susi menjelaskan sindirannya.
"Jadi memang menurut Menteri Susi, our country, us, government, we all bodoh. Seperti hal nya dengan orang gila, ya karena itu satu kegilaan, negara merdeka membiarkan lautnya dicuri puluhan tahun maka diperlukan orang gila untuk menyelesaikan itu dan ujungnya, Menteri Susi tidak masalah dibilang bodoh. Yang penting bisa menyelesaikan kebodohan bangsanya," tutupnya. (eds/hns)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 