Beberapa Toko Ritel di DKI Tutup, Bagaimana Surabaya?

Beberapa Toko Ritel di DKI Tutup, Bagaimana Surabaya?

Gracella Sofia Mingkid - detikFinance
Selasa, 31 Okt 2017 19:07 WIB
Foto: Gracella Sofia Mingkid/detikcom
Jakarta - Sektor ritel saat ini dianggap oleh beberapa kalangan tengah mengalami kelesuan. Sejumlah toko ritel modern pun menutup gerainya. Hal ini juga diakui oleh beberapa pengusaha ritel di Surabaya.

Matahari Department Store Tunjungan Plaza salah satunya. Menurut Asisten Manager Matahari Department Store Tunjungan Plaza,
diakui ada penurunan daya beli.

"Saya melihat ke arah semakin banyak kompetitor. Yang sebelumnya berpusat ke salah satu brand, sekarang pilihan customer lebih banyak, apalagi ditambah sama online shop yang semakin banyak, pilihan konsumen semakin banyak. Ibarat kue yang biasanya dimakan sendiri, jadi harus dibagi-bagi," ujar Dimas pada detikcom, Selasa (31/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai contoh, Dimas menambahkan, adanya penambahan ruang di beberapa pusat perbelanjaan. Seperti di Tunjungan Plza dan Pakuwon ada penambahan. Jadi mau enggak mau tenant baru masuk dan menambah kompetitor.

terkait dengan toko online, Dimas sebenarnya tidak terlalu banyak memberikan pengaruh. "Untuk online tidak terlalu berpengaruh pada kami. Lebih banyak memang karena kompetitor baru yang mulai masuk ke Surabaya khususnya" tuturnya.

Matahari department Store sendiri menurutnya masih identik dengan ritel, meski telah memiliki penjualan online. "Dari angka penjualan tetap kecenderungan daya beli tetap tinggi di ritel daripada online," terang Dimas.

Sementara itu, di mall Grand City, The Grand Palace Departemen store justru akan memperluas gerainya.

"Nanti di awal 2018 justru kita akan memperluas gerai seluas 2.000 meter persegi," ujar Yudhi Saharuddin, Senior manager marketing communication saat ditemui detikcom.

Menurutnya, penutupan beberapa toko ritel di luar maupun dalam negeri tidak menjadi sebuah ketakutan yang berarti. "Di GC sebenarnya sampai 2018 belum ada isu penutupan beberapa ritel. Hal yang baru justru The Grand Palace malah akan expansi," ujarnya.

Menurut Yudhi, pihaknya masih tetap optimistis toko ritel tetap berkembang.

"Sebenarnya kita hanya perlu kreatif saja untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen. Kalau sekarang orang lebih banyak ke hal konsumtif, lifestyle, rekreasi, liburan, nongkrong, kita justru menangkap peluang itu. Nanti mallnya coba mengarah untuk memenuhi kebutuhan customer, yakni kalau ke mall itu untuk rekreasi, jadi bukan hanya belanja," kata Yudhi.

Terkait dengan maraknya bisnis online, Yudhi menambahkan pihaknya justru akan memanfaatkan kondisi tersebut.

"Online hanya memudahkan orang mendapatkan informasi, nyaman karena informasi di tangan. Tlkita akan padukan semionline dan offline, dengan memberikan informasi barang A ada disini, dan mereka kan datang langaung melihat di toko," pungkasnya.

Video 20detik: Penampakan Pasar Baru Bandung yang Sepi:

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads