4 Tahun Dibangun, Jalur MRT Lebak Bulus-Bundaran HI Tersambung

4 Tahun Dibangun, Jalur MRT Lebak Bulus-Bundaran HI Tersambung

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 01 Nov 2017 08:35 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Seluruh jalur layang dan bawah tanah MRT Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 kilometer (km) akhirnya tersambung. Ini ditandai dengan pemasangan terakhir box girder jalur layang MRT Jakarta pada Selasa (31/10) kemarin.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan tersambungnya jalur ini membuat pihaknya optimistis MRT Jakarta bisa beroperasi sesuai jadwal pada Maret 2019.

"Seluruh jalur layang kini telah tersambung dengan dipasangnya box girder terakhir di seberang RS Siloam, Jalan Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan. Momentum ini menandakan bahwa keseluruhan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah terhubung," katanya dalam keterangan resmi yang diterima detikFinance seperti dikutip di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Proyek strategis nasional yang dibangun sejak Oktober 2013 ini dibangun lewat pembuatan struktur jalur layang sepanjang 9.810 meter. Dilakukan dengan membangun viaduct (jembatan yang tersusun dari spans) yang terhubung dengan tiang kolom. Viaduct terdiri dari lima bagian, yaitu struktur fondasi, pile cap, pier column, pierhead, dan box girder.

Adapun hingga 25 Oktober 2017, perkembangan konstruksi MRT Jakarta kini telah mencapai 83,07% dengan rincian struktur layang sebesar 74,64% dan struktur bawah tanah sebesar 91,57%.

Terdapat 13 stasiun yang sedang dibangun saat ini, yakni 7 stasiun layang (Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja), serta 6 stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia).

"Pemasangan railway track juga sedang dilakukan dan sejauh ini telah terpasang sepanjang 2.530 meter dari keseluruhan total," lanjut William.

Sebagai informasi, pada fase 1satu ini, panjang jalur Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia adalah 16 km. Diperkirakan akan melayani 173.400 penumpang setiap hari melalui 16 set kereta, yang terdiri dari 14 set kereta operasi dan 2 kereta cadangan. Perkiraan jumlah penumpang setiap hari tersebut masih akan dipertegas lagi dengan Ridership Survey yang saat ini sedang dilakukan oleh PT MRT Jakarta.

Total tempuh rute fase 1 adalah 30 menit dengan jarak antar kereta 5 menit sekali. Kereta akan dioperasikan secara otomatis melalui sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) yang merupakan teknologi baru di Indonesia. Selain itu, rel kereta api MRT Jakarta akan menggunakan Direct Fixation Tract, Anti Vibration Sleeper, PC Sleeper, dan Ballasted Track. (eds/wdl)

Hide Ads