Paradise Papers mengungkap banyak nama tokoh dunia terkait aktivitas offshore perusahaan. Data tersebut mengungkapkan nama-nama pengusaha yang secara diam-diam berinvestasi di luar negeri, di tempat yang dinamakan sebagai "surga pajak" atau safe haven untuk menghindari kewajiban perpajakan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, ikut menanggapi mengenai hal ini. Menurutnya, hal tersebut menjadi konsekuensi dari orang-orang yang selama ini masih belum jujur mengungkapkan hartanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 13,4 juta data yang diungkap dalam investigasi ini, terdapat beberapa tokoh dari Indonesia yang tercatat di dalamnya. Di antaranya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto), hingga Prabowo Subianto.
Hariyadi sendiri enggan menanggapi, jika ada nama pengusaha asal Indonesia lainnya yang terungkap, termasuk dari Apindo. Dia hanya bilang, pihaknya sudah berusaha sekuat tenaga untuk ikut mensosialisasikan kepatuhan kewajiban perpajakan kepada negara lewat program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung setahun yang lalu.
"Apindo kan mati-matian dorong tax amnesty, karena kita tahu persis bahwa suatu saat yang namanya informasi pasti akan terkoneksi semua. Apalagi ini terbuka kan, makanya kita ngotot benar, all out supaya semua clear. Perkara clear, kalau kita enggak bisa bayar, ya buka saja, jadi semua lebih fair," pungkasnya. (eds/wdl)











































