Tarif Layanan di Pelabuhan Tanjung Perak Lebih Murah dari Singapura

Tarif Layanan di Pelabuhan Tanjung Perak Lebih Murah dari Singapura

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 07 Nov 2017 10:52 WIB
Pelabuhan Tanjung Perak (Foto: Imam Wahyudiyanta)
Surabaya - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III terus berkomitmen untuk meningkatkan daya saing nasional dengan pelabuhan internasional lainnya. Salah satu komitmen tersebut diwujudkan dalam tarif pelayanan jasa kapal dan barang yang lebih kompetitif di Pelabuhan Tanjung Perak.

CEO Pelindo III IGN Askhara Danadiputra, yang biasa dipanggil Ari, menyebut tarif biaya jasa kapal serta biaya penanganan peti kemas atau yang biasa disebut Container Handling Charge (CHC) Pelabuhan Tanjung Perak menjadi lebih kompetitif dibanding pelabuhan lainnya bahkan sekelas Pelabuhan Singapura.

"Jika dilihat dari total biaya secara keseluruhan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi lebih rendah dari Pelabuhan di Singapura sebesar 57%," tutur Ari Askhara dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (7/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila diasumsikan kapal peti kemas dengan muatan 1.930 boks dan dengan kinerja Box Ship per Hours (BSH) sebesar 50 boks per jam, maka pengguna jasa dikenakan total biaya oleh Pelabuhan Tanjung Perak sebesar Rp 2.610.155.850, sedangkan bila di Pelabuhan Singapura, maka pengguna jasa dikenakan total biaya sebesar Rp 3.649.799.250.

"Dengan selisih tarif tersebut diharapkan akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Pelabuhan Tanjung Perak untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas dalam penanganan jasa kepelabuhanan," tandas Ari.

Walau demikian, Ari mengatakan bahwa saat ini daya saing Pelabuhan Tanjung Perak masih banyak yang harus ditingkatkan dan diperbaiki untuk bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar lainnya seperti penataan alih muat (transhipment) atau proses bongkar muat peti kemas dari kapal ke area penumpukan untuk selanjutnya diangkut kembali menggunakan kapal lain menuju tempat selanjutnya, serta waktu tunggu kapal. Support dari regulator dan pemerintah juga diharapkan untuk terus dapat menurunkan biaya operasional pelabuhan secara keseluruhan.

Secara internal, efisiensi biaya diupayakan tidak mengganggu operasional yang dilakukan justru difokuskan untuk meningkatkan pelayanan dengan perbaikan Business process dan bantuan IT. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan centralized procurement yang bisa menurunkan biaya operasi hingga 30%

"Jika semua aspek itu bisa diatasi dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan petikemas internasional akan transhipment di Pelabuhan Tanjung Perak, dan tentunya dengan dukungan alat dan SDM yang memadai," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat yang optimis Pelabuhan Tanjung Perak akan mampu bersaing dengan pelabuhan tetangga seperti Pelabuhan Singapura dan Tanjung Pelepas.

"Kami akan terus cari formulasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dengan senantiasa memberikan tarif yang kompetitif dan memperbaiki model bisnis, standar operasional prosedur, waktu tunggu pemanduan, dan penundaan kapal sehingga pengguna jasa mempercayai pelayanan kami," pungkasnya. (ara/dna)

Hide Ads