Inspektur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Sri Agustina mengatakan pendidikan diberikan pada pedagang secara gratis. Ke depan, pedagang diminta lebih aktif mengelola dan menjaga pasar untuk tetap menjadi tujuan utama masyarakat saat berbelanja.
"Kita dari Kemendag berusaha untuk memperbaiki fasilitas di pasar-pasar tradisional agar tetap menjadi favorit masyarakat. Kita berikan pendidikan secara gratis agar masyarakat bisa mengelola pasar dengan baik dan tidak kumuh," kata Sri saat ditemui di pasar tradisional Soak Bato 26 Ilir Jalan Merdeka, Palembang, Jumat (17/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah Pasar akan dilaksanakan di 150 pasar yang ada di Indonesia, tapi pada tahun ini hanya ada di Palembang dan Pontianak. Kami kemendag ingin mendorong para pedagang untuk memperbaiki fasilitas, baik fisik maupun sumber daya manusiany," sambung wanita asli Sumsel ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan kota Palembang, Hardayani menambahkan pendidikan di Sekolah Pasar hari ini telah menjadi pilot project Pemerintah Kota Palembang. Ke depan, akan berlanjut di pasar 10 Ulu, pasar KM 5, pasar Talang Kelapa dan pasar tradisional lainnya.
"Hari ini pedagang belajar bagaimana mengelola pasar dengan baik, manajemen keuangan dan pelayanan kepada masyarakat saat berdagang. Setelah ini, ada beberapa pasar di Palembang yang sudah kita data dan akan kita tinjau untuk menjalankan program yang sama," tutur Hardayani. (hns/hns)











































