Ken akan digantikan lantaran telah genap berusia 60 tahun pada 8 November 2017 atau telah memasuki usia pensiun.
Hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan siapa pengganti Ken Dwijugiasteadi. Meskipun dikabarkan terdapat beberapa nama calon yang telah diusulkan, bahkan yang masih hangat terkait dengan hembusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menjadi sosok yang paling kuat menduduki kursi pimpinan Ditjen Pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prastowo menilai, Dirjen Pajak yang baru nantinya harus tetap menegakkan hukum dengan selektif atau tidak membabi buta lantaran memasuki tahun politik untuk tidak menciptakan kegaduhan, yang berdampak pada perekonomian nasional.
"Lalu menjaga momentum, seperti kita lihat dari FDI juga belum optimal dan itu faktor politik, dan ketiga catatan saya masih soal persepsi, padahal pajak enggak pernah bikin kebijakan yang aneh-aneh, tapi isu yang keluar aneh-aneh, sehingga isu panik efek muncul, Saya khawatir kalau tidak dimoderasi kebijakan pajak ke depan malah akan jadi boomerang bagi pemerintah," tambah dia.
Sebagai orang nomor satu di otoritas pajak nasional juga harus bisa mengambil sisi baik para terdahulunya, seperti halnya Darmin Nasution yang mampu membuat pegawai dan masyarakat tidak tertekan, mengayomi, dan yang penting mampu mem-back up.
"Yang saya harapkan dirjen pajak yang datang, mampu membangun budaya yang baru dengan merancang ke depan soal kualitas SDM, dan membuat orang semakin mudah membayar pajak," jelas dia.
Tidak hanya itu, Dirjen Pajak ke depannya juga harus memiliki visi dan misi dengan atasannya. Apalagi, Dirjen Pajak akan terbantu dengan adanya Tim Reformasi Perpajakan.
"Jadi punya menkeu yang kredibel itu penting, artinya kalau dirjen mau kerja tenang, biar menteri yang hadapi gangguan politik. Lalu saya mendorong pemetaan internal DJP perlu diteruskan, sekarang kita kesulitan karena belum kelihatan pola karir yang belum jelas," tutup dia. (dna/dna)