Mereka antara lain mempertanyakan teknik pengemasan dan distribusi, hingga prosedur dan mekanisme pembelian oleh Aeon.
"Apakah AEON melalui pihak ketiga seperti di Hong Kong atau langsung ke produsen," tanya Raymond Setyono dari PT RA UD Ray Agri Indonesia, produsen jagung manis yang dapat langsung dimakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada para calon mitra usaha kami, tentu ada sejumlah ketentuan yang harus diuji dan diperiksa langsung di lapangan," kata Toyohimi Kashi.
Hal pertama yang diperhatikan adalah, AEON tak menghendaki adanya pekerja anak di bawah umur. Berikutnya, perusahaan harus memperhatikan betul kesehatan dan keselamatan para pekerjanya, kebebasan berserikat dan tak ada isu diskriminasi baik terkait etnis, agama, warna kulit, dan lainnya. Manajemen AEON juga sangat memperhatikan soal jam kerja para pekerja dan upah mereka yang layak, serta terkait yang isu lingkungan.
"Kami selain mengirim tim untuk memeriksa itu semua ke lapangan, juga menghendaki adanya sertifikat perusahaan dari lembaga-lembaga yang kompeten dan kredibel," kata Toyohimi Kashi menegaskan.
Soal kemasan, AEON punya kebijakan tersendiri yakni semua desain (logo, simbol, warna, ukuran, dan tulisan pada kemasan) ditentukan oleh kantor pusat.
"Sementara untuk pembelian, kami menghindari pihak ketiga tapi langsung membeli ke produsen seperti dilakukan terhadap produk kemeja, pakaian dalam, dan tuna yang kami paparkan tadi," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Toyohimi Kashi secara halus menyindir sikap para pengusaha yang dinilainya kurang disiplin dalam membuat komitmen bisnis. Padahal budaya Jepang soal kepastian ini menjadi salah satu kunci atau bagian dari etika bisnis yang sangat dijunjung tinggi.
"Rekan bisnis kami di Indonesia seringkali bilang dengan ukuran yang tak pasti karena mereka selalu bilang, 'sekitar' dan 'kira-kira'," ujarnya. "Juga Insya Allah," celetuk seorang pengusaha sambil tersenyum.
Melihat antusiasme para pengusaha untuk bertanya tapi waktu cukup terbatas untuk mendapatkan penjelasan dari manajemen AEON, Arlinda akhirnya menjanjikan untuk melanjutkan pertemuan lanjutan di Jakarta.
"Agar Anda semua dapat bertanya secara lebih mendetail, nanti saya akan minta mereka yang ke Jakarta," kata Arlinda. (jat/hns)