Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan, percepatan penyerahan DIPA ini terbukti telah meningkatkan realisasi penyerapan anggaran. Menurutnya, jika penyerahan DIPA dipercepat, maka proses bidding dan tender dapat dilakukan lebih awal sehingga Kementerian/Lembaga bisa belanja lebih cepat, dan perencanaan pun lebih optimal.
"Realisasi belanja kalau kita lihat untuk pusat dan daerah, realisasinya sampai pertengahan November ini dia tetep lebih tinggi dibandingkan angka nominal tahun lalu. Tapi saya lupa angkanya. Di atas 80%," katanya saat ditemui di Financial Club CIMB Niaga, Jakarta, Senin (4/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang utama menjalankan kegiatan ekonomi misalnya, PUPR, Perhubungan, Kesehatan, kita lihat juga polanya konsisten lebih baik. Transfer daerah juga lebih tinggi," ujarnya.
Namun demikian, Askolani menyampaikan, pihaknya akan tetap memantau realisasi belanja yang sudah terserap benar-benar sudah sesuai atau belum dengan hasil yang diharapkan. Selain itu, pemerintah juga tetap mengupayakan untuk bisa mencapai target penyerapan anggaran di angka 95%, bersamaan dengan penerimaan, baik dari penerimaan bukan pajak, sambil terus menjaga iklim ekonomi.
"Evaluasi tidak hanya soal uang yang dibelanjakan, tapi value for moneyโuang ini mau jadi apa. Hal ini menyangkut efektivitas dan efisiensi sehingga kita dapat menghasilkan output dan outcome yang lebih baik di tahun depan. Dengan cara ini kami yakin masyarakat lebih cepat menerima manfaat dan pembangunan akan lebih merata," tandasnya.
(eds/mkj)











































