Tanggul pengaman pantai sepanjang 2,2 km ini merupakan bagian dari pembangunan 4,5 km tanggul pengaman pantai utara Jakarta yang ditarget selesai sampai 2018 mendatang.
Mantan Menteri Keuangan ini tiba di lokasi sekitar jam 08.00 WIB, dan langsung menuju ruang rapat di kantor lokasi proyek untuk mendapatkan paparan dari kepala proyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awarness Jakarta terkena banjir rob itu harus dilakukan. Karena bukan hanya di Semarang saja ada banjir rob," kata Bambang sambil mendengarkan paparan.
Penurunan tanah di Jakarta disebut terjadi secara spasial dan bervariasasi. Setidaknya ada 4 titik yang paling rawan di Jakarta yang permukaan tanahnya terus turun.
Kepala proyek menjelaskan, dari kajian konsultan, pada tahun 2030 mendatang, jika pencegahan penurunan permukaan tanah tidak dilakukan, maka 90% wilayah Jakarta akan tenggelam. Selain itu, Jakarta sendiri mendapatkan ancaman banjir dari 2 arah, yakni dari laut dan juga gunung.
"Wah habis dong Jakarta kalau sampai kena dua-duanya. Artinya tenggelam itu bisa saja terjadi suatu saat kalau ini didiamkan," ujar Bambang.
Seperti diketahui, kawasan pesisir Jakarta terus mengalami penurunan permukaan tanah hingga 11-12 cm per tahun. Hal ini kerap membuat banjir rob di Utara Jakarta tak terhindarkan setiap tahunnya.
Diperparah lagi dengan terjadinya kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, bila tidak segera ditangani dalam beberapa tahun akan terjadi back water di mana aliran sungai-sungai tidak bisa mengalir ke laut.
Untuk mengatasi penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Pantai Utara Jakarta tersebut, pemerintah membangun tanggul pengamanan pantai dengan panjang total mencapai 120 km, karena terdiri dari tanggul pantai dan tanggul muara.
Adapun yang dilakukan saat ini adalah pembangunan tanggul pengaman pantai DKI Jakarta Tahap II yang menjadi bagian dari program jangka pendek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). (eds/ang)