Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/12/2017), perusahaan asal Amerika Serikat (AS) akan menghemat US$ 1 miliar di 2018 lewat kebijakan itu.
Diketahui banyak negara sekarang lebih ingin membangun pembangkit dengan bahan bakar energi terbarukan, seperti angin hingga tenaga matahari. Alasannya, karena lebih efisien dan ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar pembangkit listrik dengan tenaga fosil, termasuk gas dan batubara telah melunak," tulis pernyataan GE.
Dari 12.000 orang yang terkena PHK, porsi paling besar berada di wilayah Eropa. Khususnya untuk negara Swiss, Jerman dan Inggris. Pihak GE menyesalkan adanya PHK, akan tetapi ini dibutuhkan demi keberlangsungan perusahaan.
"Keputusan ini memang menyakitkan, namun memang perlu bagi GE Power untuk merespons kondisi yang ada, yang mendorong volume produk dan layanan secara signifikan lebih rendah," kata Kepala GE Power Russell Stokes. (mkj/zlf)