"Jadi sampai 6 Desember semua baik, capaian sekarang adalah Rp 146,3 triliun," kata Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Dari total penerimaan yang sebesar Rp 146,3 triliun, Heru merinci, untuk Bea Masuk sudah mencapai Rp 31,8 triliun atau 95,57% dari target Rp 33,27 triliun, dan Bea Keluar sudah mencapai Rp 3,5 triliun atau 129,7% dari target Rp 2,7 triliun. Kemudian cukai telah mencapai Rp 110,9 triliun atau 72,47% dari target Rp 153,16 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara keseluruhan YoY, untuk bea masuk tumbuh 10,03%, cukai tumbuh 5,09%, terdiri dari 5,39% cukai hasil tembakau, 4,2% MMEA, dan -14,67% untuk etil alkohol, dan 30,87% untuk Bea keluar, dan secara overall kita tumbuh 6,63%," tambah Heru.
Heru optimistis, penerimaan bea dan cukai pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya yang satu tahun penuh hanya mencapai 97,7%.
Pasalnya, realisasi penerimaan sampai saat ini terus mengalami pertumbuhan, lalu adanya perbaikan ekonomi nasional. Adapun, lanjut Heru, di bulan ke-12 juga akan terjadi lonjakan penerimaan cukai.
"Tipikal penerimaan cukai rokok itu akan naik drastis di Desember yang biasanya sekitar 3-3,5 kali lipat dibanding bulan-bulan biasa. Karena PMK NO. 20/2012. Maka ini akan kemudian akan melonjak di bulan akhir nanti. Maka kami optimis penerimaan akan meningkat," tukas dia. (mkj/mkj)











































