"Menjelang tutup tahun 2018, 2017 mohon maaf, belum masuk 2018. Ingin masuk ke 2018 karena saya ingin tahu Pak Robert bisa mencapai target," kata Sri Mulyani diikuti tepuk tangan hadirin perayaan Natal di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2017).
Di dalam APBN 2018, penerimaan negara dipatok Rp 1.894,7 triliun atau lebih tinggi Rp 16,2 triliun dari yang diajukan. Terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 1.893,5 triliun dan hibah Rp 1,19 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
APBN 2018 memiliki postur anggaran belanja sebesar Rp 2.220,6 triliun. Belanja tersebut terdiri dari pemerintah pusat Rp 1.454,4 triliun yang meliputi Kementerian Lembaga (K/L) Rp 847,4 triliun dan non K/L Rp 607,05 triliun.
Di luar belanja pemerintah pusat, ada transfer daerah sebesar Rp 766,1 triliun dan dana desa Rp 60 triliun.
Dengan postur tersebut, maka muncul defisit anggaran Rp 325,9 triliun atau 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit nantinya akan ditutup oleh penarikan utang oleh pemerintah.
Capaian Pemerintah Jokowi
Dalam perayaan Natal yang dihadiri ratusan umat kristiani yang juga pegawai Kementerian Keuangan, Sri Mulyani mengatakan betapa banyaknya prestasi yang telah didapatkan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Salah satunya adalah kenaikan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business/EODB) yang berhasil naik ke posisi 72 dari sebelumnya 91. Artinya ada kemudahan berinvestasi dari segi perizinan di Indonesia.
"Kita maju secara baik mengurangi birokrasi. Kita melayani rakyat biasa seperti melayani orang penting," tutur Sri Mulyani.
Ia juga berpesan kepada jajaran pegawai Kementerian Keuangan untuk meningkatkan semangat kerjanya dalam melayani masyarakat sebagai abdi negara. Sehingga, perubahan ke arah yang lebih baik bisa dirasakan.
"Saya titipkan juga agar anda semua menjadi manusia mampu menjadi benih melayani negara dan rakyat. Benih perbanyak dan semai, semai tumbuh subur dan perbaiki cara, sikap untuk bekerja secara bersama sesuai dengan nilai-nilai keuangan," kata Sri Mulyani. (ara/dna)