Dirjen Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh Widodo mengatakan, realisasi sampai 30 November tahun ini lebih tinggi Rp 24,46 triliun atau 4,96% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 669,51 triliun dari alokasi Rp 776,2 triliun.
"Realisasi sampai 30 November dari Rp 766 triliun, sampai 30 November sudah 91,2%," kata Boediarso di Jeep Station Indonesia (JSI), Bogor, Selasa (12/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari realisasi itu, Boediarso merinci, untuk transfer ke darah telah terealisasi 91,25% atau sebesar Rp 644,50 triliun dari alokasi yang sebesar Rp 706,33 triliun. Hal ini juga lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 85,81% atau sebesar Rp 625,76 triliun dari alokasi Rp 729,27 triliun.
Realisasi transfer ke daerah jika dirinci lagi terdapat dana perimbangan yang realisasinya telah 91,59% atau sebesar Rp 621,54 triliun dari alokasi Rp 678,59 triliun. Lalu untuk dana transfer umum mencapai 94,90% atau Rp 468,7 triliun, dana transfer khusus telah 82,75% atau sebesar Rp 152,7 triliun.
Sedangkan untuk dana insentif daerah (DID) telah mencapai 100% atau sebesar Rp 7,5 triliun, untuk dana otonomi khusus dan dana Keistimewaan DIY telah 76,37% atau sebesar Rp 15,4 triliun.
"Dana desa sudah 90,78% atau setara Rp 54,46 triliun, kalau dana otsus baru 76% tahun lalu sudah 100% karena rekomendasi Kemendagri ke Kemenkeu terlambat," tukas dia. (mkj/mkj)











































