"Kami ingin memastikan stok bahan pangan utama aman. Kami sudah berjalan dari bulan lalu dan bulan ini kami tindak lanjuti," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya di Gedung KKP, Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Agung mengatakan juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah stakeholder memastikan tidak ada penimbunan sembako menjelang hari Natal dan Tahun Baru. Pertemuan juga memastikan seluruh stakeholder bersedia menjaga stabilitas harga sembako.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan pertemuan antar stakeholder itu berfokus pada pedagang. Hal ini agar para pedagang tidak semena-semena menimbun atau menentukan harga pangan.
"Sasarannya pada pedagang, pedagang sudah tahu itu (Fokus satgas pangan). Harus didiskusikan, juga harus dijaga harganya, itu suatu kondisi yang kita apresiasi," imbuh Agung.
Agung menegaskan bagi pedagang atau oknum nakal yang tertangkap menimbun pangan akan menindak tegas. Penegakan hukum akan dimaksimalkan hingga masuk ke tahap pengadilan.
"Kami akan lakukan penegakan hukum tetap melalui suatu proses penyelidikan, kami ingin memastikan semua proses hukum itu didasarkan pada fakta hukum yang kuat dengan bukti-bukti sehingga proses penetapan nanti jadi lebih lancar dan kami bisa bawa ke pengadilan," tandas Agung.
Agung mengatakan sejak November lalu telah melakukan operasi dan pengawasan di 198 pasar dan 82 kabupaten dan 11 provinsi di Indonesia memastikan stok pangan aman. Agung juga menyatakan telah mengimbau para pedagang,petugas gudang dan Bulog memastikan stok pangan aman hingga akhir liburan tahun baru usai.
"Maka petugas-petugas gudang saya mengimbau dan saya meminta kepada Bulog untuk tetap stand by pada distribusi yang ada digudang Bulog didistribusikan," kata Agung. (hns/hns)











































