Acara yang menjadi rangkaian menuju pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober 2018 di Bali. Di hadapan ratusan peserta seminar yang berasal dari World Bank, OECD, pemerintah daerah dan juga mahasiswa. Sri Mulyani menyebutkan, data ekonomi Indonesia di kuartal III berada dalam posisi yang baik.
"Di kuartal III-2017 pertumbuhan 5,06%, ini cukup kuat meski ada ketidakpastian di dunia," kata Sri Mulyani di Shangrila Hotel, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan ekspor sangat produktif terutama untuk daerah, seperti Kalimantan, Maluku, Sumatera, dan Papua yang sempat menderita karena penurunan harga ekspor beberapa tahun terakhir," tambah dia.
![]() |
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menyebutkan, peningkatan impor di kuartal III-2017 menandakan bahwa para industri sudah mulai kembali bergeliat dan memberikan rasa optimistis terhadap perekonomian nasional.
Lanjut Sri Mulyani menuturkan, pemerintahan kabinet kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus untuk membuat ekonomi nasional yang lebih kuat dan berdaya tahan meskipun masih terbayangi ketidakpastian global.
"Di bawah Presiden Jokowi kami sangat konsisten untuk mencapai program-program kami. Diversifikasi ekonomi harus diperkuat untuk membuat ekonomi yang lebih kuat dan berdaya tahan khususnya dengan adanya ketidakpastian di dunia, dasar yang lebih kuat akan meningkatkan kompleksitas produk dan nilai tambah," tukas dia. (mkj/mkj)