Dalam kapasitasnya sebagai perwakilan Transmart, M Nuh yang juga komisaris utama Bank Mega Syariah mengungkapkan komitmen Transmart untuk tidak hanya sekadar menjual produk-produk dari perusahaan besar tetapi juga memfasilitasi UMKM.
"Saat ini paling tidak 104 UMKM Sidoarjo yang masuk ke Transmart," katanya dalam peresmian Transmart Sidoarjo, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dengan 104 UMKM yang masuk, hasilnya Transmart memiliki 540 item produk yang berada di display jualan. Hal ini menjadi salah satu upaya dalam memajukan ekonomi kreatif," paparnya.
Mialisa Hernayani (40), salah satu pelaku UMKM di Sidoarjo mengaku gembira dengan ajakan Transmart untuk membuka cabang di gerainya. Menurutnya, hal ini membuat UMKM di Sidoarjo naik kelas.
"Istilahnya selama ini orang tahunya di toko, sekarang bisa di ritel modern," ujarnya kepada detikFinance, dalam kesempatan terpisah.
Pemilik Lapis Bakar dan Brownies OMira itu mengungkapkan lapis bakar sebenarnya merupakan inovasi yang dibuatnya kurang lebih satu tahun lalu.
"Kita ngikutin ini aja dari coba-coba, lihat tren yang ada saat ini, kita modifikasi sehingga muncullah lapis bakar," tuturnya.
![]() |
Dalam sepekan, Mia mengaku bisa menjual 1.000-1.500 kotak lapis bakar dan bronis seharga Rp 20.000-30.000/kotak, dengan omzet mencapai Rp 100 juta untuk setiap bulannya.
"Kalau offline kami punya 4 toko di Sidoarjo. Kita juga ada pesenan dari Madura, Jakarta," tambahnya.
Transmart Sidoarjo menyediakan area display tersendiri untuk produk UMKM, yaitu di lantai 2. Sejumlah produk seperti makanan, batik dan kerajinan khas seperti tas rajut dari bambu 'nongkrong' cantik di sela-sela produk yang dipajang di Transmart. (lll/hns)