"Hanya saja kami disini punya masalah dengan harga Pak Menteri, saat ini memasuki musim panen namun harga jual jagung turun. Harga jual jagung yang bisa dibeli itu yakni Rp2.500 per Kg, padahal harga beli dari pemerintah yakni Rp3.150 per Kg," keluhnya.
Tony menyampaikan keluhannya agar mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga petani jagung bisa merasakan kesejahteraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Amran langsung menegaskan kepada Bulog untuk mengontrol harga beli sehingga petani tetap diperhatikan.
"Sudah keputusan pemerintah jika kita membeli jagung itu tidak boleh di bawah harga Rp.3.150, harus bisa dikontrol tidak ada alasan karena tadi saya juga sudah perintahkan Bulog untuk awasi dan tidak ada alasan," tegas Amran.
Pemerintah juga memberikan tambahan bibit jagung bagi masyarakat di Koltim, jika pada tahun 2017 diberikan bantuan bibit sebanyak 3.000 hektar, maka pada 2018 menjadi 10.000 hektar.
"Untuk 2018 saya tambah, jika awalnya 3.000 hektar maka dikali dua menjadi 6.000 hektar dan saya tambah lagi 4.000 hektar jadi seluruhnya 10.000 hektar," tambah Amran. (hns/hns)











































