Hal ini sekaligus menyangkal kabar bahwa dengan hadirnya OK OTrip, sistem pembayaran TransJakarta menjadi tertutup.
"Itu tidak benar, masyarakat tetap bisa menggunakan kartu lain. Sistem kita masih open (terbuka) untuk semua kartu," tutur Manager Humas PT Transportasi Jakarta, Wibowo saat dihubungi detikFinance, Kamis (28/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi masyarakat tetap memiliki pilihan untuk membayar pakai apa," jelasnya.
Sebelumnya beredar kabar, Komunitas Transportasi Indonesia mengkritik program Ok OTrip karena dinilai membuat sistem pembayaran TransJakarta menjadi tertutup.
Ketua Presidium Komunitas Transportasi Indonesia Musa Emyus mengatakan, hal ini tak sesuai dengan program pemerintah dalam hal Gerakan Nasional Non Tunai.
"PT Trans Jakarta telah melakukan proses logika berfikir terbalik dari terbuka menjadi tertutup. Padahal kartu yang diterbitkan oleh Bank dirancang untuk bisa digunakan bagi seluruh moda pembayaran dalam gerakan non tunai, baik membayar tol, naik angkutan umum, dan lain sebagainya dan sudah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Musa. (zlf/hns)