Realisasi penerimaan bea dan cukai per 28 Desember 2017 telah mencapai 100,11% atau Rp 189,35 triliun dari target Rp 189,14 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan karena target penerimaan tercapai maka indikator kinerja utama menjadi baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, dengan indikator hijau ini maka tunjangan kinerja (tukin) pegawai akan diberikan secara penuh.
"Kalau kami merah kan akan dikurangi, karena hijau maka tukinnya diterima secara penuh," imbuh dia.
Jika dirinci, realisasi bea masuk Rp 34,5 triliun atau 103,91% dari target Rp 33,27 triliun, sedangkan bea keluar telah mencapai Rp 3,96 triliun atau 146,95% dari target Rp 2,7 triliun.
Selanjutnya, untuk cukai telah mencapai Rp 150,81 triliun atau 98,46% dari target Rp 153,16 triliun. Penerimaan cukai ini berasal dari hasil tembakau sebesar Rp 145,47 triliun atau 98,64% dari target Rp 147,48 triliun.
Lalu, berasal dari ethil alkohol telah mencapai Rp 146,4 miliar atau 98,94% dari target Rp 147,99 miliar. Adapula dari minuman mengandung ethil alkohol (MMEA) sebesar Rp 5,33 triliun atau 96,51% dari target Rp 5,52 triliun.
(ang/ang)











































