Umumkan Impor Beras, Mendag: Saya Tak Mau Risiko Pasokan Kurang

Umumkan Impor Beras, Mendag: Saya Tak Mau Risiko Pasokan Kurang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 11 Jan 2018 22:51 WIB
Foto: Alfathir Yulianda
Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kamis malam (11/1/2018), mengumumkan rencana mengimpor beras. Produk beras yang diimpor adalah jenis khusus alias beras yang tidak diproduksi di dalam negeri dan biasanya untuk konsumsi hotel, restoran, dan katering.

Kebijakan ini diambil karena harga beras di pasar melonjak. Contohnya, di Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras tembus Rp 12.000/kg untuk jenis medium, di atas eceran tertinggi (HET) Rp 9.450/kg.

Sedangkan beras premium naik menjadi Rp 13.000/kg, di atas HET yang sebesar Rp 12.800/kg. Menurut para pedagang di Cipinang, lonjakan harga ini terjadi lantaran pasokan dari daerah-daerah sentra produksi beras berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Merespons situasi tersebut, Enggartiasto mengatakan tidak ingin mengambil risiko kekurangan pasokan itu terus terjadi.

"Saya sampaikan tidak mau mengambil risiko kekurangan pasokan. Saya mengimpor beras khusus, beras yang tidak ditanam dalam negeri. Kami memasok beras impor maka kekhawatiran kita kekurangan pangan, masalah perut masalah pangan itu menjadi prioritas," ujar Enggartiasto.

"Jangan kita mengambil risiko dan ada pertentangan karena petani juga adalah konsumen membeli beras dan tidak boleh ada terjadi kekosongan pasokan," lanjut pria yang biasa disapa Enggar itu.


Enggar menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menggelar operasi pasar besar-besaran. Ditemukan 2.500 titik yang terjadi lonjakan harga beras, dan sudah dikucuri beras operasi pasar Bulog.

"Di pasar pasar tradisional yang sampai dg hari ini kami lakukan pengecekan pemantauan dari staf kami sebanyak 150 orang staf Kemendag mendampingi divre dan sampai subdivre Bulog di dalam penyaluran beras medium. ke pasar ke pedagang beras di pasar tradisional, sudah lebih dari 2.500 titik dan setiap pasar terutama pasar di kabupaten/kota yang kenaikannya meningkat tajam maka itu kita suplai," terang Mendag.


Dia menambahkan, sudah berbicara dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk ikut mengamankan pasokan beras.

"Dalam dua hari berturut-turut ini kita pertemuan yang pasti dengan Apindo, kemudian kita menyepakati untuk pertemuan hari ini yaitu Aprindo dengan suplier beras distributor beras yang layani suplai atau pasok ke pengusaha ritel modern," tutur Enggar. (hns/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads