"Berikutnya adalah bagaimana dengan sistem pasokan. Sambil menunggu karena panen setiap hari, hanya jumlahnya berbeda. Diperkirakan Februari sampai dengan Maret akhir baru ada isi gap ini. Saya sampaikan, saya enggak mau ambil risiko kekurangan pasokan," ujar Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Kamis malam (11/1/2018)
"Saya impor beras khusus beras yang enggak ditanam di dalam negeri kami impor. Kami pasok beras impor dengan demikian tidak ada kekhawatiran," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara sekalian, masalah perut masalah pangan. Itu jadi prioritas, jangan ditahan. Ambil risiko dan pertentangan," tegas dia.
Ia menambahkan, pihaknya tak ingin berkutat pada pertentangan data apakah pasokan beras cukup atau tidak. Karena kalau pemerintah sampai terlambat mengambil langkah antisipasi, pasokan beras bisa benar-benar kosong dan masyarakat akan jadi korban.
"Saya memilih untuk berbicara solusi dan tidak mau mengandai-andai dan buat analisa. Jadi saya pastikan beras masuk akhir Januari itu pasti. Kita jangan cari penyebab. Isi saja dulu. Jadi kalau kita berdebat di situ, gimana penyebabnya, gimana selesaikan kebutuhan masalah, ini untuk rakyat, ini urusan perut," tandas dia. (dna/hns)