RI Ekspor US$ 168,728 M dan Impor US$ 156,893 M di 2017

RI Ekspor US$ 168,728 M dan Impor US$ 156,893 M di 2017

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 15 Jan 2018 12:57 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Nilai ekspor Indonesia di sepanjang 2017 tercatat US$ 168,728 miliar dan nilai impor US$ 156,893 miliar. Dengan demikian tercatat surplus US$ 11,835 miliar.

"Kalau tahun 2017 kita surplus US$ 11,84 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Jika dibandiingkan periode yang sama tahun lalu, surplus neraca perdagangan mengalami tren kenaikan dibandingkan 2016 US$ 9,53 miliar dan 2015 US$ 7,67 miliar. Sedangkan pada 2014 terjadi defisit US$ 2,20 miliar dan US$ 4,08 miliar defisit di 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Per Desember 2017 nilai ekspor tercatat sebesar US$ 14,79 miliar atau turun 3,45% dibandingkan November 2017 US$ 15,32 miliar. Pada Desember 2017 tercatat ekspor non migas US$ 13,28 miliar dan ekspor migas US$ 1,51 miliar, sedangkan pada November 2017 ekspor non migas US$ 14,04 miliar dan ekspor migas US$ 1,28 miliar.

Jika dilihat per sektor, ekspor Indonesia pada Desember 2017 didukung migas US$ 1,51 miliar, pertanian US$ 280 juta, industri pengolahan US$ 10,33 miliar, dan pertambangan dan lainnya US$ 2,68 miliar. Ekspor non migas menyumbang 89,79% dari total ekspor Desember 2017.


Andil ekspor non migas terbesar di sepanjang 2017 adalah lemak dan minyak hewan nabati US$ 22,97 miliar atau 15,01% dan bahan bakar mineral US$ 21,07 miliar atau 13,77%. Sedangkan ekspor non migas menyumbang 90,67% dari total ekspor 2017 dengan rincian industri 74,10%, tambang 14,39%, migas 9,33%, dan pertanian 2,18%.

Ekspor dilihat provinsi asal barang di sepanjang 2017 dikontribusikan dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur mencapai 38,66% dari seluruh ekspor nasional. Jawa Barat US$ 29,18 miliar atau 17,29%, Jawa Timur US$ 18,43 miliar atau 10,92%, dan Kalimantan Timur US$17,63% atau 10,45%.

Impor

Nilai impor sepanjang 2017 mencapai 156,893 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan 2016 US$ 135,652 miliar.

Nilai impor Desember 2017 tercatat US$ 15,06 miliar atau turun 0,29% dibandingkan November 2017. Pada Desember 2017 tercatat impor migas US$ 2,55 miliar dan impor non migas US$ 12,51 miliar. Sedangkan pada November 2017 impor migas US$ 2,20 miliar dan impor non migas US$ 12,90 miliar.

Jika dilihat per sektor, impor Indonesia pada Desember 2017 didukung barang konsumsi US$ 1,37 miliar, bahan baku/penolong US$ 10,99 miliar, barang modal US$ 2,70 miliar. Struktur impor menurut penggunaan barang sebesar 72,94% disumbang oleh golongan bahan baku/penolong dari total impor Desember 2017.

Andil impor non migas terbesar di sepanjang 2017 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik US$ 21,78 miliar atau 16,42% dan mesin/peralatan listrik US$ 17,95 miliar atau 13,54%.

Pangsa impor non migas pada 2017 China 26,79% atau US$ 35,52 miliar, Jepang 11,47% atau US$ 15,21 miliar, dan Thailand 6,93% atau US$ 9,19 miliar. (ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads