"Tahun politik itu potensi kenapa? Karena kalau kita lihat triwulan 2 tahun 2014 pertumbuhan konsumsi non rumah tangga dan non pemerintahan larinya ke kaos, banner itu larinya ke ekonomi dan lari ke PDB," Jelas Bambang, dalam acara PT Danareksa Investment Management (DIM), DIM Economic & Investment Outlook 2018 di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan pada dasarnya pilkada selalu memberikan pengaruh terhadap ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, bila dibandingkan dengan pilpres akan melibatkan seluruh Indonesia. Sehingga tentu potensi yang dikeluarkan akan lebih banyak dibandingkan pilkada.
"Karena presiden belum dihitung DPR, DPRD, DPD jadi sekian ribu orang butuh atribut kampanye," jelasnya.
Kemudian ia juga menyebutkan bahwa di tahun 2018 dinilai sebagai tahun dengan potensi yang besar. Pasalnya di tahun tersebut terdapat acara-acara internasional yang dapat mendongkrak ekonomi.
"2018 itu tahun potensi lalu 2018 ada event besar yang event besar nggak boleh kita lewatkan, Asian Games sama IMF. Logikanya Asian Games sudah lama enggak di Indonesia kalau IMF itu belasan ribu orang pasti datang jadi bukan pariwisata tapi juga ekonomi lokal," tutupnya. (hns/hns)