Selain itu, Amran sempat ditanya soal impor beras, cuma dia menjelaskan fokusnya di sisi produksi.
"Produksi kita aman. Jangan tanya sampai kapan. Hari ini stok beras aman," ujar Amran, di Demak, Selasa (23/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menambahkan, Indonesia tidak mengimpor beras mulai 2016 dan 2017.
"Kita sudah tidak impor beras di tahun 2016 dan 2017. Bahkan jagung dan bawang kita justru ekspor," imbuhnya.
Menurutnya, ini adalah panen raya kedua uang dihadirinya setelah di Bojonegoro Jawa Timur beberapa waktu. di Jawa Tengah sendiri rencana panen di Februari ada 300 ribu hektare menghasilkan 1,8 sampai 2 juta ton gabah atau setara dengan sekitar satu juta ton beras.
"Hasil produksi ini kita dorong supaya cepat masuk Bulog. Kita sepakat dengan beberapa pihak terkait bahwa Bulog menyerap sekitar 2,2 juta ton sampai Juni," lanjutnya.
Amran menegaskan, stok beras kali ini masih kurang sekitar 100 ribu ton. Namun, jumlah tersebut masih sangat bisa dipenuhi dari hasil produksi.
"Kita juga perlu menjaga harga jangan sampai di bawah harga layak dari petani. Harga turun tadi Bupati menyampaikan di Demak ada penurunan harga dari Rp 6.000 menjadi Rp5300 sampai Rp 5.200 sekarang di Demak seperti di Jawa Timur. Yang perlu diantisipasi harga jangan sampai di bawah harga layak dari petani," terang Amran. (hns/hns)











































