"Hasil audit tahun lalu itu ada 8 flying school (sekolah penerbangan) kita ingatkan untuk compliance (melakukan pemenuhan) 8 Februari 2018," kata Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pihaknya tidak ingin sekolah penerbangan asal didirikan tapi tidak memiliki kualitas memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya memang perlu dilakukan eliminasi terhadap sekolah penerbangan yang dianggap tidak memenuhi standar.
"Kalau kebanyakan, ada eleminasi. Saya minta (sekolah penerbangan) dalam jumlah yang memadai tapi qualified, jadi memadai. Saya sampaikan ini kan bukan cari duit saja, ini kan sekolah, harus cari idealisme. Tidak salah kita cari uang tapi idealisme tetep harus ada," sambungnya.
Adapun 8 sekolah penerbangan yang telah disurati itu tidak serta merta bakal begitu saja dieliminasi. Kementerian Perhubungan juga merekomendasikan agar mereka melakukan merger atau penggabungan.
"Sekolah ini lakukan merger supaya mereka miliki kualifikasi, baik pesawat, pendidikan lebih baik dan output-nya lebih mumpuni, ya saya minta itu dilakukan," ungkapnya. (eds/eds)











































