"Proses pembuatan KIR itu katanya mereka ada yang susah aturannya, ada yang mungkin harganya mahal," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Dirinya mengatakan, jika benar biaya retribusi pelaksanaan KIR terlalu mahal sehingga membebani pemilik kendaraan maka ada indikasi permainan calo. Sebab dia memastikan bahwa biaya retribusi pelaksanaan KIR sudah terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, biaya retribusi pelaksanaan KIR tiap daerah memang berbeda-beda. Namun pada umumnya tidak mungkin sampai jutaan rupiah. Untuk Jakarta perkiraannya hanya Rp 90.000.
Jika aduan pengemudi taksi online benar maka dapat dipastikan ada praktik percaloan dalam pelaksanaan KIR tersebut.
"Saya tidak tahu, tapi saya menyampaikan ada dari mereka menyampaikan 'pak masa 1 KIR sampai ada yang sekian juta'. Ah masa sekian juta, perkiraan saya pasti ada calo itu," ujarnya.
"Kalau di Jakarta cuma Rp 90.000, ya saya pikir daerah lain juga tidak jauh dari itu ya. Kalau sampai jutaan enggak masuk akal menurut saya. Pasti ada permainan, permainan orang-orang atau kelompok orang yang memanfaatkan itu" tambahnya. (zlf/zlf)