Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, penggunaan uang elektronik ini akan masuk sebagai komponen penyumbang inflasi mulai tahun 2019.
"Survei 2018 sekarang setahun ini, jadi 2019 bisa kelihatan hasilnya," kata Yunita di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inflasi Januari 2018 Tercatat 0,62%  | 
Survei mengenai penggunaan uang elektronik ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia (BI) mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Nantinya, berapa jumlah orang yang menggunakan akan diketahui.
"Rencananya ke depan akan ganti tahun dasar untuk tahun inflasi, kita akan tinjau lagi seberapa banyak yang menggunakan itu," tambah dia.
Survei mengenai penggunaan uang elektronik ini, kata Yunita, dilakukan sepanjang tahun 2018, sekaligus dalam survei biaya hidup, hasilnya akan dimasukkan ke dalam sektor jasa transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Jadi di survei biaya hidup nanti kita akan tanyakan. BPS tahun ini sedang survei biaya hidup, penggunaan itu akan diteliti ditinjau seberapa banyak masyarakat yang gunakan itu. Kaitannya apakah kena biaya administrasinya, nanti akan tercover kalau itu signifikan," tutup dia. (ara/ara)











































