Tolak Uji KIR, Sopir Taksi Online Takut Harga Mobilnya Turun

Tolak Uji KIR, Sopir Taksi Online Takut Harga Mobilnya Turun

- detikFinance
Kamis, 01 Feb 2018 18:48 WIB
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Sejumlah pengemudi taksi online masih keberatan dengan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017. Salah satunya ialah tentang uji kendaraan bermotor berkala (KIR) pada kendaraannya.

Saad salah seorang pengemudi taksi online mengaku menolak untuk melakukan uji KIR karena dinilai bisa membuat nilai kendaraan menjadi turun. Menurutnya, hal itu sangat merugikan para pengemudi sekaligus pemilik kendaraan taksi online.

"Kalau kita ikutin itu (uji KIR), otomatis kan harga mobil jadi turun," kata Saad saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Saad, dengan dilakukannya uji KIR tersebut maka kendarannya akan disamakan dengan taksi konvensional. Padahal, tambah dia, kendaraan yang digunakan itu merupakan kendaraan pribadi.

"Bekas taksi ntar orang pikir. Orang pasti bakal pikir-pikir untuk beli kendaraan bekas taksi biasanya," jelasnya.


Senada dengan Saad, pengemudi taksi online lainnya bernama Suhartono juga mengatakan uji KIR memang cukup memberatkan, terutama untuk orang-orang yang menjadi sopir taksi online sebagai pekerjaan sampingan.

Menurutnya, dengan uji KIR itu maka plat kendaraannya akan menjadi warna kuning dan menjadikan kendaraannya sebagai angkutan umum. Dia juga menilai uji KIR bakal membuat harga kendaraan menjadi turun.

"Kan kadang-kadang banyak yang hanya nyambi, dia kerja kan, mobilnya dipakai buat narik, itu yang banyak keberatan. Diuji KIR juga nanti harga mobilnya jadi jatuh," pungkasnya. (Fadhly Fauzi Rachman/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads