Trump Musuhi 128 Negara, dengan RI Masih Berdagang Kok

Trump Musuhi 128 Negara, dengan RI Masih Berdagang Kok

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 02 Feb 2018 11:07 WIB
Foto: REUTERS/Win McNamee/Pool
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara gamblang menyebutkan ada 128 negara termasuk Indonesia yang disebut sebagai 'musuh' negara adidaya tersebut lantaran menolak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ucapan orang nomor satu di AS itu dikhawatirkan akan memiliki dampak terhadap kerja sama di semua sektor, salah satunya perdagangan. Lalu bagaimana kondisi neraca perdagangan antara Indonesia dengan AS?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima detikFinance, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus baik pada 2016 dan juga pada 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2016, jika dihitung neraca perdagangan Indonesia alami surplus sebesar US$ 8,47 miliar dengan total ekspor non migas sebesar US4 US$ 15,68 miliar dan total impor sebesar US$ 7,20 miliar.

Sedangkan pada tahun 2017, jika dihitung neraca perdagangan Indonesia dengan AS juga alami surplus sebesar US$ 9,44 miliar dengan total ekspor sebesar US$ 17,14 miliar dan total impor sebesar US$ 7,70miliar.

Diketahui, pengumuman Trump soal Yerusalem pada 6 Desember 2017 lalu, mendapat kecaman dunia internasional. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pun kemudian mengeluarkan resolusi untuk menolak langkah Trump tersebut. Resolusi itu disetujui oleh 128 negara termasuk Indonesia.

Seraya menekankan "hak berdaulat" AS untuk membuat keputusan itu, Trump mencetuskan bahwa miliaran dolar dana bantuan telah diberikan untuk sebagian dari 128 negara yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menolak keputusan AS soal status Yerusalem.

"Bulan lalu, saya juga mengambil tindakan yang didukung secara bulat oleh Senat, beberapa bulan sebelumnya saya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Tak lama kemudian, puluhan negara memberikan suara di Majelis Umum PBB untuk melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat keputusan ini," kata Trump dalam pidatonya di depan Kongres AS seperti dilansir media Independent, Kamis (1/2/2018).

"Pada 2016, para pembayar pajak Amerika Serikat dengan murah hati mengirimkan bantuan lebih dari US$ 20 miliar per tahun ke negara-negara tersebut," ujar Trump.

"Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk meloloskan legislasi untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya untuk teman-teman Amerika, bukan musuh-musuh Amerika," tegas Trump dalam pidato State of the Union pada Selasa (30/1) malam waktu setempat. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads