Tom Lembong Curhat Pernah Dimarahi Jokowi Soal Investasi

Tom Lembong Curhat Pernah Dimarahi Jokowi Soal Investasi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 02 Feb 2018 16:48 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat kesal lantaran ekspor Indonesia harus kalah dari negara-negara tetangga seperti Vietnam, India hingga Thailand. Hal ini ditegaskannya pada rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara pada Rabu (31/1) lalu.

Namun, tak hanya soal ekspor, Presiden Jokowi juga pernah kesal soal capaian investasi di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengaku pernah 'disemprot' Jokowi soal realisasi investasi tersebut. Thomas menyampaikan hal itu dalam acara rapat kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag), yang juga dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita.

"Saya curhat, bahwa Kemendag dan BKPM satu perahu sama-sama dimarahi Presiden. Bukan hanya ekspor yang kalah, investasi kita juga kalah. Jadi pertumbuhan di negara-negara saingan sempat jauh melampaui pertumbuhan investasi di Indonesia itu harus kita cermati," katanya dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meskipun realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun lalu tembus Rp 692,8 triliun atau tumbuh 13,1%, namun investasi asing ke Indonesia dinilai masih lebih rendah dibandingkan dengan investasi asing ke negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan India.

"Itu juga alasan kita lampaui target 2017, saya tidak merayakan, karena enggak terlalu gembira, karena belum cukup. Kita mulai ditingggal negara tetangga. Nominal oke US$ 25 miliar-US$ 30 miliar per tahun, tapi pertumbuhan mengkhwatirkan. Di 2016 misalnya India mencatat pertumbuhan 13%, Filipina 38% per tahun, Malaysia 51%," ujar pria yang akrab disapa Tom Lembong itu.


"PR kita banyak, tapi tadi mau memanfaatkan hal baik untuk sosialisasi. Kedua, langkah pertama dorong ekspor ya investasi. Harus ada investasi masuk dulu, bangun pabrik, ekspor. Kalau enggak ada yang bangun pabrik bagaimana mau ekspor? Kita butuh investasi di pabrik bahan baku, komponen, universitas untuk memproduksi pekerja terampil. Tanpa itu kita enggak bisa harapkan Kemendag dan siapapun juga untuk mendongkrak kinerja ekspor," pungkas Tom. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads