Pedagang bernama Titi Jaenab mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dapat, stok ayam dari peternak memang lagi kurang. Hal itu berdampak ke kenaikan harga.
"Di kandangnya (peternak) udah jarang. Stok dari peternaknya dikit jadi harganya naik. Sekarang lagi kurang pasokan. Kalau sekarang gara-gara banjir," katanya ketika berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Minggu (4/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang lain, Sumarni pun mengungkapkan hal senada sebagai penyebab harga daging ayam saat ini mahal.
"Mungkin karena di sananya (peternak) stoknya, bibitnya (ayam anakan) lagi susah. Cuaca juga pengaruh. Kalau cuaca kurang bagus anakannya banyak yang mati, yang dipelihara dari kecil, soalnya cuaca enggak menentu," jelasnya.
Pedagang bernama Sabar juga demikian. Dia mengatakan harga daging ayam sudah naik sejak dari peternakan. Alasannya karena stoknya tidak begitu banyak akhir-akhir ini.
"Stoknya mungkin dari peternaknya turun. Harganya dari peternak lagi naik," ujarnya.
Akibat harga sedang mahal, pedagang mengaku penjualan turun. Seperti yang dialami Wiwit. Penurunan diperkirakan hingga seperempat dari biasanya.
"Paling 1/4 turunnya. Biasanya jual 800 ekor turun jadi 600. Tapi kalo (pembelinya) per orang, kalau (harga) lagi turun bisa beli 10 ekor. Kalau (harga) lagi naik paling cuma beli 5 ekor," ujarnya. (dna/dna)











































