Jas Hujan Lokal Lebih Murah Dibandingkan Impor

Jas Hujan Lokal Lebih Murah Dibandingkan Impor

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 06 Feb 2018 12:15 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Jas hujan lokal nyatanya masih lebih banyak dipilih daripada jas hujan impor. Hal tersebut terbukti ketika detikFinance menyambangi dua lokasi penjualan jas hujan yaitu di Pasar Rawasari dan Jalan Jatinegara.

Salah satu pedagang jas hujan di Pasar Rawasari yaitu Febri menjelaskan, jenis jas hujan lokal masih banyak dipilih karena memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas bahan kelas medium.

Artinya Febri menjelaskan, jenis jas hujan lokal bahannya masih efisien untuk digunakan sebagai pakaian anti basah meski bahannya lebih tipis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih banyak pilih yang lokal, karena harganya lebih murah kan. Satu setel sekitar Rp 70.000," jata dia saat ditemui detikFinance di Pasar Rawasari, Selasa (6/2/2018).

Beberapa jenis jas hujan yang ditawarkan Febri ada yang berupa jas hujan karet plastik ditawarkan dengan harga Rp 70.000 ada pula yang berupa jas atau coat yang dijual dengan harga Rp 90.000, ada pula jenis jas hujan karet plastik dengan bahan yang lebih tebal dijual dengan harga Rp 105.000.

"Banyak juga yang jas (coat) karena kan tinggal disleting," kata dia.

Untuk jenis jas hujan impor kata Febri memang dirinya sempat menjual beberapa saja. Karena harganya mahal, yaitu sekitar Rp. 185.000. Jadi Febri saat ini hanya menambah stok jas hujan lokal.

Selain itu ada pula penjual jas hujan di pinggir Jalan di kawasan Jatinegara yaitu Retno. Jas hujan yang dijual Retno harganya berbeda- beda. Dari mulai jenis jas hujan stelan dari bahan karet plastik lokal dengan jenis setelan atasan dan celana yang dijual dengan harga Rp 125.000 kemudian ada pula jas hujan dari parasit yang juga jenis jaket dan celana dijual dengan harga Rp 200.000 kemudian untuk jenis ponco dewasa dijual dari harga Rp 80.000 sampai 100.000.

Kemudian ada pula jenis jas hujan impor dengan bahan karet yang lebih anti basah serta desain yang lebih bagus yang juga beruoa stelan jaket dan celana dijual dengan harga Rp 275.000 - 295.00. Dari harga tersebut Retno menjelaskan para konsumen masih bisa menawar.

"Nawarinnya segitu. Tapi kalau kurang masih bisa. Yang impor dari China dan Jepang bahannya lebih tebal dan tahan air, saya ambilnya dari kota, pusat (Jakarta Pusat)," ujar dia.

Retno mengaku, untuk jenis jas hujan lokal masih banyak diburu oleh para pengendara motor karena dinilai lebih murah.

"Kan yang mau beli beda beda, ada yang mau beli tapi uangnya enggak cukup (karena yang impor mahal). Gimana yang mau beli, tapi memang yang ponco sama yang jas hujan lokal lebih banyak yang beli daripada yang impor, karena harganya lebih murah," kata dia. (dna/dna)

Hide Ads