Tips Memilih Jas Hujan

Tips Memilih Jas Hujan

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 06 Feb 2018 14:33 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Meski saat ini memasuki masa musim penghujan, bukan berarti mobilitas terhenti. Banyak hal yang bisa diantisipasi agar mobilitas tetap jalan tanpa harus kena sakit setelah basah kehujanan. Salah satunya dengan menggunakan jas hujan. Namun jas hujan pun ternyata punya beberapa jenis, bahkan beberapa diantaranya tidak tahan air hujan.

Salah satu pedagang di kawasan Jalan Jatinegara, Retno menjelaskan, kualitas dan ketahanan jas hujan impor ternyata lebih baik dibangkan jas hujan lokal. Meski jas hujan impor memiliki harga yang lebih mahal yaitu hampir 2 kali lipatnya, kualitas jas hujan impor pun bisa dikatagorikan lebih baik.

"Yang impor itu seperti ini, bahannya lebih tebal, terus yang pakai juga akan lebih hangat, berbeda dengan yang lokal kan bahannya mereka karet plastik jadi lebih tipis," kata dia kepada detikFinance, Selasa (6/2/2018).

Selain memiliki bahan yabg lebih tebal, ternyata jenis jas hujan impor juga memiliki warna yang lebih beragam dan modis. Seperti warna pink, hijau tua, hitam dan navy. dari segi bentuk pun, jas hujan impor dikatakan Retno lebih membentuk badan berbeda dengan jas hujan lokal yang besar dan agak kaku .

Jika dibandingkan jas hujan lokal, banyak diantaranya bahkan transparan, meski dibuat dari bahan karet plastik dan memiliki warna dan pilihan yang beragam, jenis jas hujan lokal kebanyakan transparan.

"Warnanya hijau, merah tapi transparan," kata dia.

Sementara itu mengenai harga jas hujan yang dijual Retno yaitu jas hujan impor, bahan karet kata dia lebih anti basah serta desain yang lebih bagus dijual dengan harga Rp 275.000 - 295.000 tentunya kata Retno harga tersebut masih harga nego dan masih bisa ditawar.

Kemudian ada pula jenis jas hujan stelan dari bahan karet plastik lokal yang dijual dengan harga Rp 125.000 kemudian ada pula jas hujan dari parasit dijual dengan harga Rp 200.000, kemudian untuk jenis ponco dewasa dijual dari harga Rp 80.000/ 100.000.

"Kalau yang transparan itu memang engga basah, bahannya lebih tipis tapi ke yang pake itu dinginnya (air hujan) tembus," ujar dia.

Retno mengaku, untuk jenis jas hujan lokal masih banyak diburu oleh para pengendara motor karena dinilai lebih murah.

"Yang ponco sama yang jas hujan lokal lebih banyak yang beli daripada yang impor, karena harganya lebih murah," kata dia.

Sementara itu ada pula Sumardi yang berjualan di pinggir Jalan di Kawasan Jatinegara, dirinya mengaku hanya menjual jas hujan lokal, seperti beberapa merk yang harganya tidak terlalu mahal.

"Enggak jual malah ada yang bagus tapi harganya Rp 300.000, paling ada yang Impor tapi harganya masih Rp 150.000," kata dia. (dna/dna)