Keluhan Pedagang Daging Ayam: Turunnya Rp 500, Naiknya Rp 1.000

Keluhan Pedagang Daging Ayam: Turunnya Rp 500, Naiknya Rp 1.000

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 11 Feb 2018 11:09 WIB
Foto: Muhammad Idris - detikFinance
Jakarta - Pedagang daging ayam mengeluh harga daging ayam naik terus. Sekalipun terjadi penurunan, angkanya tidak sebanding dengan kenaikan. Sebagai pedagang mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena harga beli mereka sudah tinggi.

Seperti diungkapkan penjual daging ayam di Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur, Midianto, bahwa sejak 2 bulan harga daging ayam tidak stabil. Harga daging ayam kadang naik, kadang turun. Sayangnya kenaikan harga lebih tinggi dibandingkan penurunan.

"Sudah lama naiknya, sudah dari 2 bulanan. Enggak stabil juga, kadang naik, kadang turun, tapi banyakan naiknya. Turun Rp 500 tapi naiknya Rp 1.000. Naik sama turunnya enggak sebanding," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (11/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sendiri saat ini menjual daging ayam per ekor Rp 25 ribu-Rp 26 ribu. Itu untuk ukuran kecil. Harga standarnya hanya Rp 23 ribu-Rp 24 ribu. Sementara ukuran besar saat ini Rp 40 ribu-Rp 45 ribu. Normalnya hanya Rp 38 ribu.

Pejual daging ayam, Maimunah juga mengatakan harga daging ayam saat ini lagi tinggi. Namun diakuinya harga daging ayam tidak stabil. Sejak awal tahun, harga ayam naik turun. Dia mengatakan harga sempat turun, namun naik lagi sejak minggu lalu.

"Sudah naik dari tahun baru. Kemarin turun seminggu normal. Terus naik lagi minggu lalu," jelasnya.

Pedagang lain, Aminati menambahkan. Dia mengaku heran dengan naiknya harga daging ayam belakangan ini. Pasalnya, pasokannya sendiri ada terus. Biasanya penyebab harga daging ayam naik karena pasokan menipis.

"Pasokannya enggak susah, ayam ada terus. Tapi penjualan susah karena harganya lagi tinggi. Biasanya barang mahal karena langka, tapi ini mah enggak. Kata tengkulak ayam juga lagi banyak ayamnya," lengkapnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads