Seperti diungkapkan penjual daging ayam di Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur, Midianto, bahwa sejak 2 bulan harga daging ayam tidak stabil. Harga daging ayam kadang naik, kadang turun. Sayangnya kenaikan harga lebih tinggi dibandingkan penurunan.
"Sudah lama naiknya, sudah dari 2 bulanan. Enggak stabil juga, kadang naik, kadang turun, tapi banyakan naiknya. Turun Rp 500 tapi naiknya Rp 1.000. Naik sama turunnya enggak sebanding," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (11/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejual daging ayam, Maimunah juga mengatakan harga daging ayam saat ini lagi tinggi. Namun diakuinya harga daging ayam tidak stabil. Sejak awal tahun, harga ayam naik turun. Dia mengatakan harga sempat turun, namun naik lagi sejak minggu lalu.
"Sudah naik dari tahun baru. Kemarin turun seminggu normal. Terus naik lagi minggu lalu," jelasnya.
Pedagang lain, Aminati menambahkan. Dia mengaku heran dengan naiknya harga daging ayam belakangan ini. Pasalnya, pasokannya sendiri ada terus. Biasanya penyebab harga daging ayam naik karena pasokan menipis.
"Pasokannya enggak susah, ayam ada terus. Tapi penjualan susah karena harganya lagi tinggi. Biasanya barang mahal karena langka, tapi ini mah enggak. Kata tengkulak ayam juga lagi banyak ayamnya," lengkapnya. (dna/dna)











































